LUBUK LINGGAU SUMATERA SELATAN,,-Wali Kota Lubuk Linggau, H Rachmat Hidayat diwakili Plt Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, H Heri Zulianta menghadiri kegiatan rilis perkembangan inflasi September 2025, perkembangan pariwisata Agustus 2025, perkembangan statistik transportasi udara Agustus 2025, serta profil kemiskinan kondisi Maret 2025. Acara berlangsung di Ruang Rapat Kantor BPS Kota Lubuk Linggau, Rabu (1/10/2025).
Dalam kesempatan itu, Heri Zulianta menyampaikan inflasi Kota Lubuk Linggau bulan September 2025 tercatat naik 0,27% dibandingkan Agustus//media nasional tuntas MNT TV com//
Penyumbang utama inflasi antara lain kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,11% yang didorong oleh kenaikan harga emas, serta biaya pendidikan perguruan tinggi pada tahun ajaran baru.
Meski demikian, inflasi tahunan (y-on-y) tetap terkendali berkat peran aktif perangkat daerah dalam menjaga stabilitas harga.
Ia juga menyoroti meningkatnya tingkat penghunian kamar hotel akibat banyaknya event di kota, seperti karnaval malam dan STA yang akan digelar Oktober mendatang.
“Event-event besar ini menjadi strategi penting dalam meningkatkan sektor pariwisata sekaligus mendongkrak perekonomian daerah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala BPS Lubuk Linggau, Uray Naviandi menjelaskan, rilis bulanan ini mencakup perkembangan harga, pariwisata, transportasi, hingga kemiskinan. Ia menegaskan bahwa penyesuaian harga BBM non-subsidi per 1 September 2025 ikut mempengaruhi laju inflasi. Harga Dexlite turun dari Rp14.150 menjadi Rp13.900, Pertamina Dex dari Rp14.450 menjadi Rp14.150, dan Pertamax Turbo dari Rp13.500 menjadi Rp13.400. Penurunan harga BBM tersebut mengikuti tren minyak dunia dan nilai tukar rupiah.
Beberapa komoditas seperti bawang merah, tomat, dan beras mengalami penurunan harga berkat kelancaran distribusi, produksi, serta dukungan program pengendalian inflasi melalui Gerakan Pangan Murah (GPM), operasi pasar, dan bantuan pangan. Namun, harga cabai dan daging ayam ras sempat naik karena faktor cuaca dan penurunan pasokan.
Untuk sektor pariwisata, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang meningkat 31,86%, sedangkan hotel non-bintang naik 17,89%. Dari sisi transportasi udara, jumlah penumpang berangkat Agustus 2025 turun 15,24% dibandingkan Juli akibat berakhirnya masa liburan sekolah, namun secara tahunan naik 13,54%.
Terkait kemiskinan, persentase penduduk miskin di Kota Lubuk Linggau pada Maret 2025 tercatat sebesar 10,49%, turun 0,65 poin dibanding Maret 2024. Jumlahnya mencapai 26,35 ribu orang atau berkurang 1,30 ribu jiwa dibanding tahun sebelumnya. Garis kemiskinan tercatat Rp632.783/kapita/bulan. Indeks kedalaman kemiskinan sebesar 1,10 turun 0,33 poin, sedangkan indeks keparahan kemiskinan 0,16 turun 0,12 poin.
Dengan kondisi ini, pemerintah Kota Lubuk Linggau berkomitmen terus menjaga kestabilan harga, mendorong pariwisata, serta menekan angka kemiskinan demi terciptanya pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Ikut hadir Kepala Diskominfotiksan, Ervan Affansyah, Kepala Bappedalitbang, Emra Endi Kesuma, Kepala Dinas Pariwisata, Adiwena Rio Kunto, Kepala Dinas Sosial, Hasan Andria dan Kepala Disperindag, Medhio Line Sapta Windu: pungkasnya Erwin pimred media nasional tuntas MNT TV com, Lubuklinggau musi Rawas Utara,,
